
Bicara Maluku orang akan ingat dengan rempah-rempah khususnya pala dan cengkih. Sebagai wilayah kepulauan, Maluku memiliki daya tarik dari wisata lautnya. Salah satu destinasi wisata yang merangkum sejarah rempah dan keindahan lautan adalah Pulau Banda yang masuk wilayah Maluku Tengah.
Namun Maluku Tengah tidak hanya ada Pulau Banda, tetapi ada juga Pantai Ora, Pantai Liang, serta Pulau Tujuh. Yang terakhir merupakan gugusan pulau kecil yang berada di Pasanea. Pasanea sendiri merupakan negeri administratif yang terletak di Kecamatan Seram Utara Barat yang dekat dengan Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat.
Pasanea berada di jalur poros/ utama antara Seram Bagian Barat ke Maluku Tengah maupun Seram Bagian Timur. Akses ke Pasanea dapat ditempuh dengan jalur darat selama 3 jam perjalanan dari Waipirit (Pelabuhan di Seram Bagian Barat yang menghubungkan Seram dengan Pulau Ambon/Hunimua).

Pulau Tujuh terdiri dari pulau-pulau kecil yaitu: Maina, I Tolu, Kairore, Ale e, Hitela, Isau, da Nusa Itu. Nusa Itu merupakan pulau paling dekat dengan daratan Pasanea. Akses ke Nusa Itu dapat dijangkau dengan speed boat atau perahu nelayan dengan tarif Rp 300.000,- pulang-pergi.
Untuk penginapan pun ada yang berada di daratan Pasanea dengan rate 250 ribu/malam/kamar. Atau juga di Nusa Itu Resort dengan tarif 600-700 ribu/rumah. Berada di Pasanea maupun Nusa Itu akan disuguhkan dengan pemandangan sunrise, pasir putih, hingga perairan yang jernih.

Saat malam dan cerah, pengunjung akan disuguhkan dengan gugusan rasi bintang yang terlihat dengan jelas. Tidak perlu dengan teropong atau cukup dengan mata telanjang bintang terlihat sangat jelas. Akan lebih menarik sambil mancing malam dari dermaga kayu.
Pengunjung tak perlu risau dengan makanan. Di Pasanea warung/kedai serta tempat makan ada. Meskipun menunya kurang variatif setidaknya dapat menjadi pilihan amunisi sembari menikmati Pulau Tujuh, Nusa Itu, maupun Pasanea secara umum
