Peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran akan pentingnya gizi mendorong peningkatan kebutuhan protein hewani di Indonesia. Peningkatan populasi ternak sapi potong dan produksi dagingnya berperan besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani tersebut. Kebutuhan daging sapi di Indonesia saat ini dipenuhi dari tiga sumber yaitu ternak sapi lokal (peternakan rakyat), hasil penggemukan sapi impor dan impor daging dari luar negeri (Hadi dan Ilham, 2000). Usaha sapi potong dari peternakan rakyat sebagai pemasok utama sapi bakalan dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi potong nasional (Rasid dkk 2013).
Di Maluku Utara, walaupun populasi ternak sapi tidak sebanyak di provinsi lainnya, namun jenis ternak ini merupakan salah satu komoditas unggulan yang cukup potensial untuk dikembangan. Peternakan sapi rakyat dengan pola integrasi kelapa-sapi telah dilakukan secara turun temurun, hanya saja sistem ini belum termanfaatkan secara optimal. Tujuan pemeliharaan sebagai ternak potong dan kerja, usaha sambilan, tabungan masa depan dan menambah pendapatan keluarga. Kabupaten Halmahera Utara memiliki populasi sapi terbanyak di Maluku Utara yaitu 14.472 ekor (BPS Maluku Utara, 2015) atau sekitar 18,36% dari total populasi sapi di Maluku Utara.
Kecamatan Galela di Kabupaten Halmahera Utara merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan peternakan sapi, karena masih banyak terdapat lahan perkebunan kelapa yang ditumbuhi rumput sebagai sumber pakan utama sehingga memiliki kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia yang cukup besar yaitu 4.388 ST (BPTP Maluku Utara, 2014). Usaha sapi potong rakyat dihadapkan pada permasalahan kurangnya kemampuan peternak tentang manajemen reproduksi dan kesehatan ternak (Sitindaon dan Zurriyati, 2012). Oleh karena itu, pengembangan sapi potong lokal pada peternakan rakyat perlu dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak menyangkut manajemen reproduksi (Parera, dkk 2011). Salah satu caranya adalah dengan melakukan penelitian dasar tentang manajemen dan kinerja reproduksi sapi di peternak rakyat tersebut untuk selanjutnya diidentifikasi akar permasalahan dan introduksi teknologi untuk pemecahan masalah tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya identifikasi permasalahan terkait pengetahuan dan ketrampilan peternak terutama manajemen reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja reproduksi sapi potong pada peternak rakyat di Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
selengkapnya dapat diaksesĀ di sini