Angin bawa kabar kasana
Bawa beta pung pasan
Par dia disana
Cuplikan lagu Ambon yang sering terdengar di Maluku Utara. Mendengar lagu tersebut teringat dengan daerah. Kalau lagi di Maluku Utara keingat kampung halaman di Jawa. Kalau dengar di Jawa keingat Halmahera.
____
Ada satu kata yang menarik dari lirik tersebut: kabar. Kemarin di hari Ahad saya bertemu dengan dosen yang sudah lama tidak seforum. Ada dua hal diawal yang beliau tanyakan: “sehat Noven”. Kemudian juga “Noven sekolahnya sampai mana?”. Pertanyaan-pertanyaan tentang kabar yang sejatinya merupakan bentuk perhatian.
Hari Jumat lalu saat ada zoom, saya direct message dosen yang sudah lama tidak seforum juga. Pas saya sapa beliau membalasnya dengan doa dan menanyakan progress sekolah. Menanyakan kabar memang sederhana tetapi bisa berkesan dan memberikan energi atau motivasi.
Berkabar dan menjawab kabar merupakan salah satu bentuk eksistensi. Makanya kemarin pas bertemu dengan beberapa teman pesan yang saya sempatkan, jangan sungkan berkabar. Minimal update story biar kelihatan masih ‘ada’. Di era kesehatan mental menjadi perhatian, update story bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang baik-baik saja (semoga). Daripada tidak ada kabar, tidak pernah update story, bisa-bisa menimbulkan curiga.
Ada lagi cerita, kolega berkunjung ke ‘kantor induk’. Ketika datang ternyata budaya yang disana berbeda dengan budaya di kantornya. Ketika datang ditanya sudah janjian atau belum. Belum lagi sambutan tak ramah ketika berjumpa. Beda cerita ketika baru bertemu bertanya: sudah makan? Sehat? Dan pertanyaan sejenis tentu akan lebih memberikan kesan bermakna antar lawan bicara.