Tahap pertama penelitian sudah selesai. Informan yang awalnya belasan nampaknya bakal menyentuh angka 20. Tidak masalah, makin banyak makin bagus untuk menambah berbagai informasi dan perspektif. Lagian nanti terhadap informan yang informasinya tidak sesuai dengan topik bisa dilakukan cleaning data. Justru tantangan terletak pada bagaimana narasi dalam wawancara tertulis (transkrip). Kemampuan mentranskrip secara manual masih belum cepat, 30 menit wawancara bisa 2-3 kali lipatnya untuk mentranskrip. Semakin banyak transkrip dilakukan akan mudah jenuh.
Belajar dari pengalaman penelitian sebelumnya, sebisa mungkin setelah mendapatkan data wawancara dilakukan transkripsi. Namun kadang rada capek mengalahkan. Sehari dua informan pun sudah dirasa cukup, apabila lebih bisa lebih pusing lagi. Minimal apabila tidak bisa besok harinya, dalam kurun pekan tersebut harus melakukan transkripsi. Sebaiknya tidak menumpuk data dan mengesampingkan transkripsi. Lebih baik jeda sejenak untuk membereskan transkrip baru lanjut turun lapang lagi.
Strategi ini sejatinya juga bagian refreshing mengingat proses transkripsi sering kali menjenuhkan. Mengulang/mendengar apa yang telah kita lakukan. Belum lagi godaan membuka media sosial atau kegiatan lain.
Pada proses transkripsi sebaiknya pada setiap informan juga diberikan catatan atau poin-poin penting yang nantinya dijadikan bagian pembahasan. Atau ada informasi yang masih kurang yang perlu kita konfirmasi ke informan tersebut atau yang lainnya (triangulasi sumber). Itulah mengapa sebaiknya transkripsi tidak lewat hari bahkan pekan. Agar ketika menghadapi informan selanjutnya, informasi yang belum jelas dapat kita konfirmasi. Terkadang mengandalkan catatan saat wawancara tidak selamanya bisa. Mengingat seringkali kecepatan mencatat tidak sebanding dengan proses informasi keluar dari informan.
Untuk mengatasi kejenuhan saat proses transkripsi bisa dengan mencoba menulis apa-apa yang sekiranya penting ke naskah draft. Seringkali pada momen tertentu kita menangkap “oh ini penting”, “oh ini menarik”. Hal tersebut perlu kita tulis dahulu. Terkait narasinya masih tidak karuan tidak masalah, ada waktunya nanti untuk merapikan. Mengingat proses pengerjaan tugas akhir tidak bisa sehari semalam, hal-hal ‘cicilan’ semacam ini penting untuk diupayakan dan dilakukan.