“Ayo balik kampus untuk menjadi mahasiswa seutuhnya”, ungkap Agus di status facebook beberapa waktu lalu, saat angka kasus Covid-19 masih tinggi. Agus ini temen sekelas waktu SMA. Sama-sama hobi main bola. Kini dia dosen di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.
Ungkapan tersebut rasanya benar. Sebab ketika kuliah daring rasanya terkurung. Tidak sebebas teman-teman yang luring. Kuliah daring minim sekali haha hihi setelah kuliah. Meskipun beragam zoom di luar jam kuliah juga diikuti. Rasanya tetep beda, kuliah yang idealnya tatap muka secara langsung menjadi hanya tatapan pada layar.
Belum lagi ketika kuliah daring terkadang minim persiapan. Tanpa mandi, tanpa open cam, kuliah dalam perjalanan, bahkan disambil dengan kegiatan lain. Ada yang kurang dalam hal spirit dan ruh.
Informasi yang didapatkan pun tidak maksimal. Seringkali apabila kumpul-kumpul setelah kuliah, juga diskusi dengan angkatan lain akan ada beragam informasi yang menarik. Informasi yang tidak ada di panduan akademik maupun panduan tugas akhir. Informasi-informasi sederhana yang sebenarnya penting untuk urusan akademik.
Menjadi mahasiswa pascasarjana relasi pertemanan menjadi penting. Sebab akan bener-bener kerasa ketika memasuki masa penyusunan tugas akhir. Teman itu aset, akan sangat diperlukan saat seminar. Juga penting menjadi bagian dari proses.
Tidak ada teori terkadang bukanya membuat fokus tapi malah terlena. Sebagian mahasiswa merasa ‘sendirian’. Apalagi buat mereka yang sama sekali tidak pernah tatap muka bahkan ke kampus.
Ada yang beda ketika mengerjakan tugas di rumah dengan di kampus. Aura nya kerasa beda. Sebagian merasa mengerjakan tugas di kampus lebih termotivasi dibandingkan di rumah. Sebab di kampus suasana akademiknya lebih kerasa. Itulah mengapa teman saya ada yang di luar pulau dibela-belain pulang pergi dengan rumus 1:3. Sebulan di rumah, tiga bulan di Yogya.
Masing-masing dari kita tentu memiliki pilihan dan berhak memutuskan, termasuk dalam menyikapi berbagai dinamika. Khususnya terkait tugas akhir. Orang bijak pernah bilang: Jangan memulai sesuatu yang tidak bisa kita selesaikan. Artinya ya apabila sudah memulai, harus diakhiri.