Saat ini kita dihadapkan pada berbagai fenomena yang barangkali tidak terpikirkan bahkan terjadi waktu kecil. Perkembangan dunia yang semakin pesat membuat tantangan semakin meningkat. Lihat saja bagaimana pelamar CPNS setiap tahunnya meningkat. Kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan yang layak semakin ketat. Yang kalah tentu akan tersisih. Namun tidak sedikit dari yang tersisih bangkit dan mampu menciptakan lapangan kerja. Menjadi bos.
Dahulu masyarakat mengandalkan alam untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan, daya dukung lingkungan menurun. Distribusi sumber daya timbang. Segelintir orang menguasai jutaan hektar lahan. Disisi lain mayoritas petani kita memiliki lahan kurang dari satu hektar
Sistem pun berubah, yang tadinya bertumpu pada agriculture berubah menjadi manufacture dan kemudian menjadi service (AMS). Pergeseran tersebut turut mempengaruhi pola konsumsi. Pola konsumsi akan mempengaruhi ekspansi bisnis. Lihat saja minyak sawit yang awalnya hanya untuk konsumsi manusia, saat ini juga digunakan untuk bahan bakar. Sehingga ekspansi bisnis pun tak terelakan. Ekspansi bisnis seringkali memang meningkatkan ekonomi. Namun disisi lain juga mendegradasi lingkungan. Tanpa adanya perubahan pengelolaan sumber daya, generasi selanjutnya hanya adakan dapat cerita betapa kayanya negeri ini.
Saat ini kita lebih sering mendengar dampak dari berbagai bencana khususnya bencana lingkungan. Bencana tersebut tentunya berimplikasi terhadap aktivitas manusia. Meskipun disisi lain bencana timbul sebagai implikasi dari aktivitas manusia. Misalnya deforestasi untuk ekspansi perkebunan dan tambang menyebabkan banjir bandang.
Untuk menghadapi tantangan tersebut individu tidak dapat berdiri sendiri. Setiap individu perlu mengorganisasi dengan individu lain untuk untuk menilai, mengelola, menghadapi, dan mengkomunikasikan serta mengeksekusi tantangan dan peluang yang ada. Kita lihat beberapa start up maupun aplikasi yang saat ini ada di gadget kita merupakan buah dari kolaborasi antar individu. Hasil kolaborasi itu saat ini dimanfaatkan oleh banyak orang.
Jogja, 13 Ramadhan 1443 H/15 April 2022