novendracn.com
Menu
  • Home
  • Categories
    • Catatan
    • Opini
    • Perjalanan
    • Tips
    • Publikasi
  • About
Menu

Shutterstock

Awal Bagian Kedua di Maluku Utara

Posted on 22/09/2023 by novendra

Bagian Kedua di Maluku Utara

 

Saat ini memasuki tahun ke 10 bertugas di Maluku Utara. Namun dikurangi masa tugas belajar jadi sekitar delapan tahun. Kembali lagi ke Maluku Utara setelah sekian lama di Jawa menjadi sesuatu yang unik untuk dijalani.

Apalagi ketika kembali, sekitar 30% teman-teman yang dahulunya membersamai sekarang sudah pindah institusi. Ada semacam suasana baru meski banyak juga yang masih sama dengan yang dahulu. Indomaret sekarang semakin menjamur. Pilihan belanja jadi lebih variasi. Namun banyaknya Indomaret tentu memberikan tantangan terhadap warung-warung lokal yang banyak dimiliki orang lokal maupun perantau dari Makassar maupun Buton.

Yang paling mencolok tentu kenaikan harga. Pertamax satu liter mencapai 16 ribu. Satu botol Aqua dihargai 25 ribu. Belum lagi kenaikan harga pangan. Timun yang dahulu 5 ribu dapat tiga sekarang sudah 10 ribu dapat tiga. Sayur masak di pasar yang dahulu beli 5 ribu masih dilayani, sekarang minimal 10 ribu. Yang paling mencolok makan di warung makan yang kenaikan sekitar 20-30%: ayam bakar yang 25 ribu menjadi 30 ribu. Mie ayam yang awalnya 15 ribu menjadi 20 ribu. Kalo naik semacam harus kelipatan 5 ribu, tidak pecah seperti 1.500, 2.000, atau 3.000.

Nampaknya kenaikan berbagai barang ini disebabkan ekspansi tambang yang semakin menjadi-jadi. Maluku Utara sebagai sumber utama nikel dunia menjadi incaran para pencari kerja. Tidak tanggung-tanggung sekali bukaan lowongan kerja bisa sampai puluhan ribu yang diperlukan. Tentu masihnya pertambahan pekerja di suatu tempat memicu harga barang dan jasa terdorong untuk naik.

Cerita teman, di lokasi tambang biaya kos-kosan 1.5 juta. Ya jangan dibayangkan seperti kosan di Jawa. Bahkan ada teman yang pada akhirnya balik lagi ke kantor dibandingkan meneruskan kerja di tambang. Bahkan kemarin sempat ketemu kawan lama, meski kerja di kantor pendapatan tidak sebesar di tambang tapi dia masih bisa beli kebun. Rasa-rasanya ia merasakan kerja di tambang uang numpang lewat saja. Ya tentu cerita satu-dua orang tersebut tidak bisa digeneralisir. Buktinya masih ada juga teman-teman kantor yang pindah ke tambang masih bertahan hingga sekarang.

Memang bagi perantau tantangan utama itu di biaya hidup, kesehatan, dan pendidikan. Termasuk juga ongkos tiket mudik. Namun semua tetap harus dijalani, toh saat ini berada di Kepulauan Indonesia Timur bisa jadi bagian dari doa waktu kuliah: ingin naik pesawat.

Post Views: 284

Terkait

Category: Catatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Masjid Tua Wapauwe
  • Bertani Ditengah Keterbatasan
  • Cengkih: Komoditas Sekaligus Identitas Tidore
  • Sagu Bukan Sembarang Sagu
  • Tantangan Menjadi Penyuluh Kekinian di Era Disrupsi

Komentar Terbaru

  • novendra pada Dibalik Layar: Seminar Proposal
  • Inten Laras pada Dibalik Layar: Seminar Proposal
  • novendra pada Jebakan Tesis
  • Ari pada Jebakan Tesis
  • novendra pada Ujian Komprehensif

Arsip

  • Oktober 2025
  • Maret 2025
  • November 2024
  • Agustus 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022

Kategori

  • Catatan
  • Opini
  • Perjalanan
  • Publikasi
  • Tips

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Search

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org
© 2025 novendracn.com | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme